Pidato Tentang Pacaran -
Baiklah pada kesempatan kali ini saya akan berbagi Pidato Tentang Pacaran , piadtonya sebagai berikut:
Assalamu'alaikum wr.wb
Pertama marilah kita panjatkan puji da syukur kepada alloh SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kita semua dapat berkumpul dan bertatap muka ditempat yang insyaaloh di mulyakan oleh alloh SWT.
Solawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada nabi kita yakni habibana wanabiyyana Muhammad SAW, pada para keluarganya, para sahabatnya, para tabi'in tabi'atnya semoga nanti yaumil akhir diberikan spaat olehnya
Pacaran sudah
tak asing lagi di telinga kita. Bagi sebagian orang pacaran merupakan proses
sebelum menuju ke jenjang yang lebih serius yaitu menikah. Sebagian orang
menganggap pacaran merupakan status yang menunjukan kalau, “dia itu adalah milik aku dan aku adalah
milik dia. Kita saling mencintai satu sama lain”. Jadi sebagian orang
menganggap kalau pacaran itu merupakan kunci kebebasan untuk melakukan sesuatu
terhadap lawan jenis dan juga kunci untuk menyalurkan hasrat cinta terhadap
lawan jenis yang memang sudah menjadi fitrah manusia.
Sebagian besar
orang menganggap pacaran itu ada manfaatnya. Padahal kalau dikritisi lebih
dalam lagi, pacaran itu tidak ada manfaat kebaikannya
sama sekali. Coba kita lihat apa yang biasa orang pacaran lakukan. Pegangan
tangan, peluk-pelukan, ciuman, curhat-curhatan,
kalau di motor yang perempuan memeluk yang laki-laki, dll. Kalau kita
perhatikan lagi, tidak ada manfaat kebaikan
dari semua perbuatan dari pacaran itu. Malah kegiatan itu merupakan dosa
yang dilarang oleh Allah. Bagi beberapa orang, terkadang kalau sudah pacaran
mereka sudah tidak mengingat waktu sholat. Sebagai contoh coba kita lihat di mall-mall. Ketika waktu sholat tiba
mereka bukannya sholat tetapi masih saja asyik berpacaran. Padahal sholat itu
jauh lebih penting dibandingkan pacaran. Meniggalkan sholat wajib merupakan
dosa yang amat besar. Bahkan orang yang sengaja meninggalkan sholat wajib bisa
disebut dia adalah orang yang kafir. Na’uzibillahi minzalik. Lebih parah lagi,
jika kita perhatikan beberapa remaja di Jakarta dan Bogor yang pergaulannya
sangat bebas. Mereka para remaja putra dan putri dengan diam-diam melakukan
seks bebas. Itu semua diawali oleh perbuatan yang namanya pacaran.
Astagfirullahalazim. Pegangan tangan saja dilarang, apalagi zina. Itu semua
merupakan dosa yang amat besar.
Ibu Guru dan
teman-teman yang saya sayangi.
Zina merupakan
dosa besar. Allah melarang orang yang berzina dan mendekati zina. Pacaran merupakan
perbuatan yang mendekati zina. Misalnya pegangan tangan merupakan zina tangan, pandang-pangangan
merupakan zina mata, memikirkan pacar merupakan zina pikiran, dll. Semua itu
merupakan dosa besar dan dilarang oleh Allah.
Islam sendiri
tidak mengenal yang namanya pacaran. Islam hanya mengenal kata ta’aruf. Yaitu proses mengenal lebih
dalam terhadap lawan jenis. Setelah ta’aruf,
islam mengajarkan untuk langsung menikah tanpa melalui proses pacaran
terlebih dahulu. Kegiatan pacaran dalam islam, dilakukan setelah menikah.
Bayangkan saja, setelah menikah semua yang haram berubah menjadi halal. Pegangan
tangan halal, peluk-pelukan halal, semuanya halal. Dari pada kita pacaran yang
malah mendapatkan dosa, lebih baik kita menikah yang malah mendapatkan pahala.
Sekarang ini
para remaja kebanyakan tidak sabar bila kita sudah mencintai seseorang. Kalau
sudah cinta dengan seseorang, biasanya langsung mengajak untuk pacaran agar
orang lain tidak merebutnya. Cara ini sangat tidak dibenarkan dalam islam. Kita
tidak harus mengajak pacaran hanya agar orang lain tidak merebutnya. Kita boleh
mengungkapkan perasaan cinta kita terhadap lawan jenis karena itu merupakan
fitrah manusia dan itu dibolehkan dalam islam. “Tapi bagaimana kalau dia pacaran dengan orang lain? Kan kita cuma
mengungkapkan perasaan kita saja.” Kita tidak bisa menjadikan pacaran
sebagai kunci untuk menjalin suatu ikatan. Pacaran tidak bisa membuat hubungan ikatan
apapun. Yang bisa menghubungkan ikatan antara laki-laki dan perempuan hanyalah
pernikahan. Kalau kita ingin orang lain tidak merebut dia, kita bisa melakukan
suatu perjanjian. Misalnya, “Fulan, aku
suka kamu. Maukah kamu pacaran denganku, setelah kita menikah nanti?” atau
seperti ini “Fulan, aku suka kamu. Maukah
kamu menikah denganku suatu hari nanti?” Cara itu lebih baik dibandingkan
kita mengajak untuk pacaran dahulu.
Ibu Guru dan
teman-teman yang saya sayangi.
Ingatlah!
Allah menciptakan manusia itu berpasang-pasangan. Setiap manusia di dunia sudah
mempunyai jodohnya masing-masing. Jika kita tidak mendapatkannya di dunia,
insya allah, allah akan memberikannya di akhirat nanti dengan pasangan yang
jauh lebih cantik dibandingkan dengan wanita manapun di dunia ini. Percayalah!
Kalau kita yakin kalau dia adalah jodoh kita meskipun dia sekarang sudah punya
pacar, yakinlah! Allah sudah memberikan kita jalannya sendiri agar kita bisa
bersatu dengannya.
Jadi intinya,
kita sebagai umat islam janganlah ikut-ikutan mengikuti budaya pacaran. Jangan
jadikan pacaran sebagai kesenangan dan palampiasan. Karena selain dosa, pacaran
juga tidak ada manfaat kebaikannya. Yakinlah Allah sudah menyediakan kita
pendamping hidup dengan jalannya masing-masing. Lagipula pacaran juga menganggu
kita belajar. Sebagai pelajar seharusnya kita fokus pada palajaran kita. Jangan
mau nilai ujian kita jelek hanya karena pacaran. Ingat! Sekarang sudah tahun
2012. Bumi ini sudah tua. Kita tidak tahu sampai kapan kita masih bisa
menikmati dunia ini. Selagi masih ada waktu, marilah kita sama-sama
memperbanyak amal kebaikan untuk kehidupan di akhirat nanti.
Ibu Guru dan
teman-teman yang saya sayangi.
Demikian
pidato yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf bila di antara teman-teman ada
yang tersinggung. Karena tugas saya disini hanya mengingatkan, selebihnya
teman-teman yang memutuskan untuk memilih jalan yang benar atau jalan yang
salah. Semoga Allah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Amiin.
Wasslamau’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Demikian Pidato Tentang Pacaran , semoga bermanfaat.
keren2
ReplyDeleteBagus
ReplyDelete