Tuesday 24 July 2018

Belajar Menjadi Sutradara

Belajar Menjadi Sutradara

                 Baiklah teman - teman semua diamana anda berada yang mengakses artikel ini , kali ini saya FCH bakalan ngasih kalian theori tentang Belajar Menjadi Sutradara

                Hal pertama yang harus kalian ketahui adalah apasiih yang dimaksud dengan Sutradara, naha saya mempunyai definisi sebagai berikut :

               
https://zee.gl/dhCq8nx
                Sutradara Televisi adalah sebutan bagi seseorang yang mempunyai profesi Menyutradarai Program Acara Televisi baik untuk Drama ataupun Nondrama,dalam produksi single ataupun multicamera. (Naratama, 5: 2004 ).

dalam dunia film Indonesia diartikan sebagai sutradara sehingga muncullah istilah Film Director atau Sutradara Film,Commercial Film Director atau Sutradara Film Iklan.

Seiring dengan perkembangannya,muncul Music Video Director atau Sutradara Video Musik yang lebih akrab disebut Sutradara Klip alias “Kliper”.  Kelompok Kerja FFTV IKJ ini mengkaji dan mengacu kepada buku Directory of Film & TV Terms (Virginia Oakey,1983),tercatat sebagai berikut : “ Director adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap kualitas gambar (film) yang tampak di layar di mana didalamnya ia bertugas mengontrol teknik sinematik,penampilan pemeran,kredibilitas,dan kontinuitas cerita yang disertai elemen-elemen dramatik pada produksinya“.

                                                  Peran & Tanggung Jawab 
  • Sutradara sebagai pemimpin : Sebagai orang yang memberikan komando penyutradaraan, Anda harus memahami kondisi para tim produksi yang mungkin sudah lelah mengikuti syuting berhari-hari, mengantuk, lapar, ada masalah rumah tangga atau tidak suka pada anda. Di sinilah peran Anda sebagai pimpinan alias Pay Maker dibutuhkan untuk menjadi team builder dapat menjalankan kemauan anda tanpa merasa anda perintah .Dalam pekerjaan produksi televisi tidak ada hierarki yang berlebihan,tidak ada birokrasi yang berlebihan.
  • Sutradara Sebagai Seniman Sebagai kreator yang bertanggung jawab terhadap karya sampai akhir sebuah tayangan visual,seorang Sutradara dituntut untuk menjadi seorang seniman yang mempunyai cita rasa tinggi tentang suatu nilai kesenian dan kebudayaan.Menjadi seniman televisi justru menjadi bentuk pendemokrasian diri terhadap karya-karya seni dari berbagai macam kebudayaan.
  • Dalam film,pada umumnya seorang Sutradara dapat mengembangkan ego-idealisme secara mendalam dan mengajak penonton untuk masuk kedalam imajinasi ego-idealisme tersebut. Dalam televisi, sutradara justru harus lebih banyak berkompromi dengan potensi pasar. Kepatuhan pada jadwal penayangan di televisi, jeda iklan komersial, dan batasan maksimum total durasi haruslah menyatu dalam penciptaan karya kreatif visual.
  • Kegagalan dalam menyutradarai seringkali disebabkan oleh lemahnya jiwa kepemimpinan. Umumnya mereka yang seringkali gagaladalah para Sutradara muda yang baru lulus dari akademi film dan televisi baik dari dalam maupun luar negeri.Berlagak seperi Superman yang serba jagoan,padahal kemampuan mereka mirip supermi yang kebanyakan bumbu,terlalu banyak bicara.Terlalu idealis,mereka tidak menyadari bahwa menjadi sutradara yang baik belajarlah dari pemimpinpemimpin dan sutradara-sutradara yang lain,bukan berdasarkan ijazah atau gelar.
  • Cara melatih apresiasi seni televisi dalam diri :   - Tonton acara televisi sebanyak-banyaknya. - Jangan pernah memilih saluran televisi. - Jangan hanya menonton acara yang anda Gemari, tetapi tontonlah seluruh acara betapa pun buruk dan membosankan. Pahamilah bahwa seburuk-buruknya acara, tetaplah merupakan karya visual kreatif terbaik dari sang sutradara. Dengan terus melatih diri,Anda pun tidak akan mendapatkan ganjalan yang berarti pada saat syuting berlangsung. (Naratama,40 2004)
  • Sutradara sebagai Pengamat Program dan Pemasaran Televisi. Disinilah uniknya menjadi Sutradara Televisi,anda tidak hanya dituntut untuk berkreasi tetapi Anda juga dituntut untuk menjadi pengamat yang mengerti kondisi dan kebutuhan stasiun televisi,sponsor dan penonton. Begitu banyak pertanyaan yang harus diantisipasi sebelum anda memutuskan untuk memproduksi karya audio visual. Intinya,menjadi sutradara televisi tidak hanya berbicara seni visual dan imajinasi personal tetapi juga dampak karya visual terhadap penonton.Anda harus kreatif mencari keseimbangan antara idealisme dan kebutuhan komersial. Semuanya akan dibuktikan melalui hasil riset penonton yang diwujudkan dalam bentuk tingkatan rating penonton berdasarkan jumlah penonton terbanyaj dalam suatu program televisi.
  • Oleh karena itu,demi rating ,begitu banyak cara yang dilakukan para produser televisi untuk menyiasati persoalan ini.Salah satunya bagi rumah-rumah produksi (Production House) yang banyak menggunakan namanama artis kelas satu untuk produksi sinetron drama,nama-nama ini kemudian dibesarkan melalui media cetak maupun elektronik.
  • Beberapa trik yang dilakukan sutradara untuk mendongkrak rating: • - Mengubah rundown format acara, • - Memperkaya artistik set panggung, • - Mereposisi pembawa acara, • - Mengajukan usulan penjadwalan penayangan televisi. • Following the other Program ( mengikuti jadwal penayangan program lain yang sukses ) (Naratama : ,42 : 2004) 
  • Seluruh trik di atas tidak berguna bila Anda sebagai sutradara tidak mempunyai pengetahuan tentang liku-liku pemasaran televisi yang meliputi bidang penataan program (programming), pembelian program (program purchasing), riset dan pengembangan program (programming research and development), dan pemasaran dan penjualan dalam Broadcast (Marketing and Sales on Broadcasting). • Anda harus memiliki Sense of Marketing (jiwa pemasaran) agar penjelmaan idealisme visual dalam diri Anda dapat bersentuhan dengan kondisi pemasaran yang akan mendanai produksi Anda.
  • Sutradara sebagai Penasihat Teknik Seorang sutradara televisi harus siap menjalankan tugas sebagai Penasehat Teknik Produksi, baik untuk produksi single maupun multi camera. Kemampuan teknik ini harus didukung dengan pengetahuan dan wawasan broadcast yang memadai, mulai dari unsur video, unsur audio, unsur tata cahaya, hingga ke unsur peralatan editing untuk paska produksi. Sutradara Televisi adalah partner terbaik bagi Technical Director, untuk menciptakan karya yang sesuai dengan pangsa penontonnya.
  • Sutradara harus peka akan unsur-unsur dalam teknis produksi yang begitu banyak dan sangat penting karena merupakan satu kesatuan akan jalannya acara audio visual. Memang seluruh masalah ini akan ditangani langsung oleh tim teknis yang dikomandani oleh seorang Technical Director (TD). Namun keputusan TD harus juga memperhitungkan opini Sutradara,apapun yang terjadi Sutradara lah penanggung jawab akhir karya seni visual.


Nah itulah Belajar Menjadi Sutradara semoga bermanfaat bagi pembaca artikel ini . Terimakasih

No comments:

Post a Comment

Pidato Tentang Wabah Penyakit Covid 19

Pidato Tentang Wabah Penyakit Covid 19 Baiklah pada kesempatan ini saya akan berbagi materi mengenai  Pidato Tentang Wabah Penyakit Cov...